MotorBaja - Masa depan industri otomotif dunia akan beralih dari mobil konvensional ke mobil listrik yang terbukti lebih ramah lingkungan dan lebih efisien. Tidak hanya di luar negeri, mobil jenis ini juga berkembang pesat di Indonesia. Sering kali kita mendengar mobil listrik karya anak bangsa yang teknologinya tidak kalah canggih dari mobil listrik buatan luar negeri.
Sebenarnya masa depan mobil listrik Indonesia tergantung dari regulasi pemerintah. Pasalnya, pemerintah Indonesia seakan-akan mempersulit produksi mobil listrik, sehingga beberapa tipe mobil gagal diproduksi. Salah satunya adalah Selo yang notabennya merupakan mobil sport bertenaga listrik yang memiliki desian mirip
Andai saja pemerintah Indonesia bersikap lebih bijak dan mendukung pengembangan mobil listrik, tentu sudah banyak mobil listrik yang diproduksi massal di Indonesia. Padahal Indonesia memiliki SDM berkualitas dan terbukti bisa menciptakan mobil listrik berkualitas dunia.
Selain Selo, masih ada beberapa mobil listrik lainnya yang gagal diproduksi secara massal. Hal ini tidak lepas dari izin pemerintah Indonesia dan regulasi mobil listrik yang belum selesai sampai sekarang. Nah untuk mengetahui apa saja mobil listrik Indonesia yang berhasil dikembangkan anak bangsa, silahkan simak informasi otomotifo.com berikut ini.
- Mobil listrik Tucuxi
Nah kita awasali dari yang pertama adalah Tucuxi. Mobil ini merupakan karya Danet Surayatama pada tahun 2012. Nama Tucuxi berarti lumba-lumba, karena dari segi desain mirip dengan lumba-lumba. Mobil ini juga dilengkapi motor listrik yang bisa mengeluarkan tenaga sebesar 268 Horsepower. Itu artinya Tucuxi setara mobil konvesional yang menggunakan mesin 3.000 cc.
Tucuxi menggunakan baterai Lithium Iron Phosphate (LiFEPO4) atau Nano Lithium sebagia sumbu tenaganya. Lebih hebatnya lagi, mobil listrik Indonesia tersebut telah dilengkapi fitur Fast Charging, sehingga baterainya bisa terisi penuh dalam waktu 3-5 Jam. Teknologi yang dipakai mobil listrik Indonesia ini tidak kalah dari mobil listrik Tesla. Bahkan saat terisi penuh, Tucuxi bisa menempuh jarak sejauh 321 km.
Sayangnya mobil ini bernasib naas, karena sempat mengalami kecelakaan saat diuji coba oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan di Magetan, Jawa Timur. Sekarang nasib mobil sport listrik yang dikembangkan di Yogyakarta ini tidak jelas. Apabila nantinya diproduksi massal kami yakin rata-rata masyarakat Indonesia tidak mampu membelinya, karena harga mobil listrik Indonesia ini bisa mencapai 1.5 Miliar.
- Mobil listrik Gendhis
Apabila Tucuxi merupakan mobil sport, maka Gendhis merupakan mobil listik kelas MPV. Mobil ini memiliki desain mirip Toyota Alphard dan sempat dipamerkan pada KTT APEC di Nusa Dua Bali. Rupanya mobil listrik Indonesia ini adalah hasil karya Dasep Ahmadi yang dikembangkan di Bengkel Kupu-Kupu Malam pada tahun 2013.
Awal mulanya Gendhis dirancang sebagai mobil tujuh penumpang. Namun pada kenyatannya, mobil ini hanya memiliki kursi 6 penumpang. Selain itu, mobil listrik Indonesia ini memiliki pintu model sliding door yang mempermudah akses keluar masuk penumpangnya.
Tidak hanya di tenagai listri, Gendhis juga mendukung bahan bakar biodiesel yang ramah lingkungan. Sayangnya mobil ini kalah tenar dari mobil Jepang dan Eropa, sehingga tidak akan diproduksi massal dalam waktu dekat ini.
- Mobil listrik Selo
Bisa dikatakan Selo adalah mobil listrik tercanggih karya anak bangsa. Mobil ini merupakan mahakarya Ricky Nelson pada tahun 2013. Dia rela kembali ke Indonesia setelah meniti karir selama 14 tahun di Jepang. Ricky Nelson juga berhasil menemukan belasan teknologi motor penggerak listrik yang sudah dipatenkan di Jepang.
Nah salah satu yang menarik dari Selo adalah desainnya. Mobil listrik Indonesia terlihat mirip mobil Lamborghini ataupun supercar lainnya. Didalamnya telah terpasang motor listrik dengan tenaga 182 horsepower 130 kw. Untuk mengisi baterainya secara penuh dibutuhkan waktu sekitar 4 Jam dan baterai tersebut bisa dipakai untuk menjelajah sejah 250 kilometer.
Beragam teknologi canggih telah dimasukan Ricky Nelson pada Selo. Mobil listrik Indonesia ini diklaim mampu berlari hingga kecepatan 220km/jam. Selain itu, tersedia pula fitur regenerative brake yang membuat daya pengereman bisa digunakan untuk mengisi baterai. Lalu ada pula fitur rem mekanik dan rem mesin berkat penggunaan gearbox.
- Mobil Listrik Evina
Mobil listrik Indonesia selanjutnya adalah Evina. Namanya merupakan singkatan dari Electric Vehicle Indonesia. Mobil ini memiliki desain city car dengan lima pintu yang cocok dijadikan sebagai mobil perkotaan.
Evina dirancang oleh Dasep Ahmadi yang sekarang mendekam di penjara. Menurut kompas.com, Dasep terbukti memperkaya diri sendiri dan menyebabkan kurugian negara lebih dari Rp. 28 Miliar. Dia divonis 7 tahun penjara dan harus membayar dendan sebanyak Rp. 17 Miliar.
Mimpinya menciptakan mobil listrik telah pupus. Padahal Evina merupakan salah satu mobil listrik Indonesia terbaik yang dilengkapi motor listrik 20 kWh dan baterai lithium-ion berkapasitas 21 kWh yang diimport langsung dari Amerika. Tenaga yang dikeluarkan mobil ini bisa mencapai 50 daya kuda, dan sanggup menjangkau 135 km dalam satu kali pengisian baterai.
- Bus Listrik Ahmadi
Tidak hanya mobil listrik, Indonesia juga mampu membuat bus listrik. Bus ramah lingkungan ini ditenagai 132 sel baterai lithium ferophospat berdaya 150 kwh. Sedangkan untuk dapur pacunya menggunakan motor listrik yang bisa menghasilkan tenaga sebesar 220 kw atau setara 294 daya kuda.
Kecematan maksimal mobil listrik ini bisa mencapai 80 km/jam. Untuk menguji kehebatannya, PT Sarimas Ahmadi Pratama telah melakukan ujicoba dari Bandung melalui Puncak dan sampai ke Cibinong. Sayangnya harga bus Listrik Indonesia ini sangat mahal, karena dibanderol dengan harga mulai Rp. 1.2 Miliar.
- Mobil Listrik Hevina
Hevina adadalah mobil listrik Indonesia yang dikembangkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Mobil berjenis sedan ini ditenagai motor listrik berdaya 62 Horsepower dan bisa memuntahkan torsi sebesar 156 Nm. Tenaga dan torsi yang dikeluarkan cukup besar, sehingga mobil ini bisa melaju hingga kecepatan 140 km/jam.
Walaupun diperkenalkan pada tahun 2013, namun mobil listrik Indonesia tersebut belum akan di produksi secara massal. Butuh tahapan panjang untuk merealisasikannya, jadi jangan harap bisa membelinya dalam waktu dekat.
- Mobil Listrik Si Elang
Indonesia butuh mobil ramah lingkungan. Oleh karena itulah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Tidar (Untidar) membuat mobil listrik bernama Si Elang. Mobil ini bisa bergerak, karena didalamnya tertanam penggerak motor listri berkekuatan 350 watt. Dengan daya sebesar itu, Si Elang bisa berlari dengan kecepatan maksimal 40 km/jam.
Daya tahan baterainya bisa mencapai 3 Jam, sehingga tidak cocok dijadikan sebagai mobil penumpang ataupun mobil commercial. Mobil listrik Indonesia tersebut masih sebatas prototype dan perlu pengembangan lebih lanjut agar bisa diproduksi secara massal.
Kreativitas anak bangsa dalam mengembangkan mobil listrik patut diacungi jempol. Bisa dikatakan mobil listrik merupakan mobil masa depan, karena lebih efesien dan ramah lingkungan. Semoga kedepannya ada mobil listrik Indonesia yang diproduksi secara massal, sehingga bisa menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia.
No comments:
Post a Comment