MotorBaja - Motor MotoGP memang sengaja dibangun hanya untuk balapan saja. Mesin yang digunakan pada motor MotoGP juga khusus yakni berkapasitas 1.000 cc.
Dengan mesin 1.000 cc bahan bakar akan cepat habis, terlebih motor digeber sebanyak 20 lap lebih.
Namun ada aturan khusus soal pengisian bahan bakar pada tangki motor, sehingga tidak boleh lebih atau kurang dari aturan.
Terutama jika kurang, karena bisa kehabisan bahan bakar sebelum balapan berakhir, seperti yang terjadi pada Johann Zarco ketika MotoGP San Marino tahun 2017.
Sebelum balapan dimulai, para mekanik tim sudah memperhitungkan berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan untuk balapan.
Namun karena ada aturan, para mekanik harus putar otak untuk mengakali supaya bahan bakar motor tidak cepat habis.
Berbagai cara digunakan oleh tim peserta MotoGP untuk membuat bahan bakar irit, salah satunya yakni menggunakan penutup alumunium foil pada tangki sebelum balapan.
Cara tersebut digunakan untuk menjaga suhu bahan bakar tetap terjaga, sehingga tidak terlalu kepanasan.
Aluminium foil akan menyerap panas, sehingga bahan bakar dalam tangki tidak mudah menguap.
Namun, terdapat pula regulasi yang mengatur soal suhu bahan bakar ketika akan dimasukan ke dalam tangki.
Suhunya harus lebih dingin 15 derajat celcius dibandingkan dengan suhu sekitar.
Penguapan bahan bakar menjadi salah satu yang sangat diperhatikan oleh setiap tim jika tidak ingin kasus seperti yang dialami Zarco.
Ada juga cara lain untuk menghemat bahan bakar motor, seperti yang digunakan oleh tim Valentino Rossi.
Tangki motor MotoGP memiliki selang hawa dengan tabung penampung bahan bakar jika tangki terlalu penuh.
Inilah letak permasalahannya, karena jika bahan bakar sudah masuk ke tabung penampung, maka sudah tidak bisa kembali ke tangki untuk menjadi bahan bakar.
Alhasil, tim The Doctor memilih untuk menutup tabung tersebut sebelum balapan dimulai.
Ada tuas yang disiapkan untuk buka tutup katup sebelum motor dipakai balapan.
Katup inilah yang memastikan seluruh bahan bakar di tangki siap sampai balapan dimulai.
No comments:
Post a Comment